Leading the Way in

Environmental Insights

and Inspiration

Leading the Way in
Environmental Insights and Inspiration

Apa Dampaknya Kalau Perusahaan Abai Monitoring Lingkungan?

Environesia Global Saraya

10 October 2025

Dalam dunia industri modern, monitoring lingkungan bukan lagi pilihan — melainkan kewajiban. Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan operasional, baik di bidang manufaktur, energi, pertambangan, maupun infrastruktur, harus memantau dampak lingkungannya secara rutin.

Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengabaikan kewajiban monitoring lingkungan, baik karena kurangnya pemahaman, keterbatasan anggaran, atau menganggap hal ini tidak berdampak langsung pada bisnis. Padahal, kelalaian ini dapat menimbulkan konsekuensi serius, baik secara hukum, ekonomi, maupun sosial.

Artikel ini akan membahas apa saja dampak yang terjadi ketika perusahaan tidak melakukan monitoring lingkungan secara rutin dan mengapa hal tersebut sangat penting untuk keberlanjutan usaha.

1. Risiko Pelanggaran Hukum dan Sanksi Administratif

Monitoring lingkungan merupakan kewajiban yang diatur dalam berbagai regulasi, seperti:

  • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

  • Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, dan

  • Ketentuan dalam dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang telah disetujui.

Ketika perusahaan abai terhadap kewajiban pemantauan (RPL atau RKL), maka akan dianggap melanggar izin lingkungan. Dampaknya bisa berupa:

  • Teguran tertulis dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH),

  • Pembekuan atau pencabutan izin usaha,

  • Bahkan tuntutan pidana jika pelanggaran menyebabkan pencemaran serius.

2. Terjadinya Pencemaran Tanpa Disadari

Tanpa pemantauan rutin, perusahaan berisiko tidak mengetahui terjadinya pencemaran dari kegiatan operasional mereka. Misalnya:

  • Kualitas air limbah melebihi baku mutu,

  • Emisi udara mengandung zat berbahaya,

  • Tanah di sekitar area produksi tercemar bahan kimia.

Akibatnya, pencemaran yang seharusnya bisa dicegah sejak dini justru meluas dan menimbulkan kerugian besar.

Dengan melakukan monitoring berkala, perusahaan dapat:

  • Mendeteksi masalah sejak awal,

  • Mengambil tindakan korektif cepat, dan

  • Menjaga lingkungan sekitar tetap aman bagi masyarakat dan ekosistem.

3. Menurunnya Citra dan Kepercayaan Publik

Di era keterbukaan informasi, isu lingkungan sangat sensitif di mata publik. Perusahaan yang kedapatan mencemari lingkungan atau tidak transparan terhadap laporan lingkungan dapat kehilangan kepercayaan masyarakat, pelanggan, bahkan investor.

Contohnya, publikasi negatif di media tentang pencemaran sungai atau udara akibat kelalaian monitoring bisa berdampak langsung pada reputasi dan nilai merek perusahaan.

Sebaliknya, perusahaan yang disiplin melakukan monitoring dan melaporkan hasilnya secara terbuka akan dianggap bertanggung jawab dan berkomitmen terhadap keberlanjutan.

4. Dampak Finansial Jangka Panjang

Pencemaran lingkungan akibat abai monitoring tidak hanya menimbulkan masalah hukum, tetapi juga kerugian finansial yang besar.
Beberapa dampak yang sering terjadi antara lain:

  • Biaya remediasi atau pemulihan lingkungan yang tinggi,

  • Pembayaran kompensasi kepada masyarakat terdampak,

  • Penghentian operasi sementara oleh pemerintah.

Lebih jauh lagi, investor dan mitra bisnis kini semakin selektif terhadap perusahaan yang tidak memiliki kinerja lingkungan yang baik. Banyak lembaga keuangan yang mensyaratkan kepatuhan terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) sebelum memberikan pendanaan.

5. Gagal Memenuhi Standar Internasional (ESG & ISO)

Perusahaan yang mengabaikan monitoring lingkungan akan kesulitan memenuhi standar internasional seperti:

  • ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan),

  • ESG Reporting, dan

  • Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) untuk proyek berskala internasional.

Padahal, standar-standar ini menjadi tolok ukur penting bagi perusahaan yang ingin memperluas pasar global atau mengikuti tender proyek besar. Monitoring lingkungan yang konsisten membantu memastikan bahwa data dan kinerja perusahaan selalu terukur dan dapat diaudit.

6. Ancaman terhadap Keberlanjutan Operasional

Lingkungan yang rusak akan berdampak langsung pada operasional perusahaan. Contohnya:

  • Sumber air produksi tercemar,

  • Kualitas udara menurun dan memengaruhi kesehatan pekerja,

  • Ekosistem sekitar tidak lagi mendukung kegiatan usaha.

Dengan kata lain, mengabaikan monitoring berarti mengancam keberlangsungan bisnis itu sendiri. Monitoring lingkungan bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi investasi untuk menjaga stabilitas operasional jangka panjang.

Monitoring lingkungan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara aktivitas bisnis dan keberlanjutan ekosistem.
Jika perusahaan abai terhadap kewajiban ini, dampaknya bisa meluas: mulai dari sanksi hukum, pencemaran yang tidak terdeteksi, hingga rusaknya reputasi dan kehilangan kepercayaan publik.

Dengan melakukan monitoring air, udara, dan tanah secara berkala, serta bekerja sama dengan laboratorium terakreditasi dan konsultan lingkungan berizin LPJP, perusahaan dapat memastikan kegiatan operasionalnya tetap aman, patuh regulasi, dan berkelanjutan.

Environesia Global Saraya

13 May 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Pencemaran udara, yang berasal dari emisi dan mengalami transportasi, dispersi, atau pengumpulan, merupakan masalah serius yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Unsur-unsur seperti iklim, cuaca, topografi, geografi, bangunan, dan faktor antropogenik secara komprehensif membentuk pola penyebaran bahan pencemar di atmosfer.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyebaran polutan adalah stabilitas atmosfer. Stabilitas atmosfer adalah metode untuk mengklasifikasikan kemampuan atmosfer dalam mencampur dan mencairkan polutan dengan udara. Konsentrasi polutan di suatu lokasi tertentu dipengaruhi oleh sejumlah variabel seperti tingkat emisi, jarak penyebaran, pengaruh angin, dan kondisi atmosfer.

Kecepatan penyebaran polutan juga dipengaruhi oleh faktor meteorologi, salah satunya adalah kecepatan angin. Polutan di udara menyebar secara horizontal dan vertikal karena dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Kecepatan angin yang besar dapat menyebabkan pengenceran polutan udara dan mempercepat dispersi pencemar di udara.

Variasi suhu udara juga memainkan peran penting dalam penyebaran polutan. Suhu udara dapat mempengaruhi turbulensi atmosfer dan terjadinya reaksi kimia. Suhu udara yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi polutan dan memungkinkan pembentukan partikel-partikel ringan dari bahan pencemar udara.

Selain itu, topografi juga memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, di dataran rendah, angin cenderung membawa polutan terbang jauh ke seluruh penjuru, sementara di pegunungan udara dingin yang terperangkap akan menahan polutan tetap di lapisan permukaan bumi. Faktor-faktor seperti ketinggian, tata letak, kontur tanah, dan vegetasi juga perlu dipertimbangkan dalam analisis penyebaran polutan.

Dalam mengatasi masalah pencemaran udara, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran polutan sangat penting. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diambil untuk melindungi kualitas udara dan kesehatan masyarakat. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Machdar Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran (Pencemaran Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan). Yogyakarta: Budi Utama
  • Tri Cahyono. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: Andi Offset

Environesia Global Saraya

15 February 2024

environesia.co.id, Yogyakarta - Perkembangan sebuah kota sebagai pusat berbagai aktivitas seperti pemerintahan, perdagangan, industri, dan jasa telah memberikan dampak yang signifikan pada arus urbanisasi dan pertambahan penduduk. Namun, urbanisasi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui produksi polusi dan modifikasi sifat fisik dan kimia atmosfer. Dampak tersebut juga tercermin dalam peningkatan emisi CO2, yang telah terbukti menjadi penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim.

Menurut data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bahkan pada periode April-Juni 2022, konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pertumbuhan penduduk dan konsumsi energi fosil di Indonesia juga menjadi faktor utama dalam peningkatan emisi CO2.

Dalam mengatasi tantangan ini, penting untuk mengadopsi konsep pembangunan kota hijau yang berkelanjutan yang mencakup penggunaan energi baru terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon. Beberapa sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia meliputi angin, geothermal, hydropower, surya, dan biomassa. Selain itu, perubahan pola hidup manusia juga perlu didorong untuk mencapai dekarbonisasi. Ini termasuk aspek infrastruktur, bangunan, dan mobilitas.

  1. Infrastruktur Cerdas: Pembangunan infrastruktur cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi dengan efisiensi yang lebih baik. Contohnya adalah penggunaan meteran listrik yang cerdas, penyediaan stasiun pengisian listrik, dan penggunaan energi terbarukan dalam infrastruktur kota seperti lampu jalan tenaga surya.
  2. Bangunan Cerdas: Bangunan yang cerdas dapat membantu mengurangi konsumsi energi individu dengan memanfaatkan dan menyimpan energi matahari, memaksimalkan penggunaan cahaya alami, dan menggunakan otomatisasi untuk efisiensi energi.
  3. Mobilitas Cerdas: Sistem transportasi yang cerdas dapat membantu menekan penggunaan energi melalui penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik.

Selain itu, penulis juga menekankan pentingnya Pendidikan Hijau sebagai investasi penting untuk masa depan. Pendidikan hijau ini akan membantu generasi sekarang (anak-anak) untuk memahami dan menerapkan pola hidup rendah karbon. Pembangunan sektor manusia ini akan membentuk low carbon society dimasa yang akan mendatang sehingga dapat memahami, menerapkan, serta menggunakan peralatan dan teknologi yang rendah karbon. (admin/dkx)

Penulis: Andi Muhammad Faisal, S.T.

Referensi:

  • Jacob Corvidae. 2021. Net Zero Cabon Cites: An Integrated Approach. World Economic Forum; Insight Report January 2021
  • Zulaicha et al. 2020. Analisis Determinasi Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1990 – 2018. Directory Journal of Economic. Vol 2 No. 2
  • Zulkifli, Arif. 2015. Pengelolaan Kota Berkelanjutan. Yogyakarta: Grha Ilmu

Environesia Global Saraya

17 May 2023

environesia.co.id, Sukabumi - Menindaklanjuti kerjasama PT Environesia Global Saraya bersama Perhutani terkait Perijinan Pendirian Pabrik Serbuk Kayu Di Sukabumi Jawa Barat Tahun 2022 – PERHUTANI, Environesia menghadiri Rapat Koordinasi Pemeriksaan Formulir Kerangka Acuan (KA)) dalam rangka penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk Rencana Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu di RPH Hajuang Barat BKPH Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Rapat ini diselenggarakan oleh Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan (PDLUK), Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. pada Rabu, (17/5) secara daring melalui pranala Zoom Meeting.

Rapat ini dipimpin Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, Farid Mohammad, ST., M.Env, serta dihadiri oleh Tim Pakar, Instansi Pusat dan Instansi Daerah baik Instansi di Provinsi Jawa Barat maupun Instansi di Kab. Sukabumi. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut untuk membahas langkah-langkah penyusunan AMDAL yang tepat dan komprehensif dalam rangka pembangunan pabrik serbuk kayu yang direncanakan.

Rapat ini bertujuan untuk merumuskan lingkup dan kedalam metode studi Amdal, sehingga dapat mengarahkan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) berjalan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya PT Environesia Global Saraya menindaklanjuti seluruh Saran, Pendapat, dan Tanggapan yang telah disampaikan oleh para peserta Rapat.

Environesia sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan (LPJP) Amdal yang dipercaya oleh Perum Perhutani, berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam proses penyusunan AMDAL ini, sehingga Pembangunan Pabrik Serbuk Kayu yang direncanakan dapat memenuhi prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan. (admin/dnx)

Environesia Global Saraya

12 May 2023

environesia.co.id, Sleman – Tepat 7 tahun pada 3 Mei 2023, Environesia sebagai perusahaan konsultan lingkungan terdepan di Indonesia, merayakan "7th Year Anniversary Environesia Melampaui Batas”. Dikarenakan berdekatan dengan masa libur Idul Fitri 1444 H  seremoni dilaksanakan pada Senin, 8 Mei 2023 di lantai 3 Grha Environesia dihadiri oleh seluruh tim Environesia Group.

Puncak acara dilakukan dengan pemotongan tumpeng bersama oleh Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc., beserta jajaran Direksi lain seperti Direktur Keuangan Ayu Ramayani, S.E.,M.Ak., Direktur Operasional & Pengembangan Bisnis Andi Muhammad Faisal, S.T. dan Manajer Konsultan Yusuf Wiryawan, S.T., M.Ling. Bertepatan dengan suasana bulan Syawwal, pada agenda tersebut dialnjutkan acara halal bi halal serta jamuan prasmanan untuk makan siang.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. mengungkapkan kebahagiannya melihat Environesia berhasil sampai ke titik tersebut, tidak lain karena dukungan tim yang selalu solid serta mitra kerja yang loyal.

Acara utama kemudian dilanjutkan dengan agenda Environesia Social Care, di mana Environesia membagikan 150 paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Grha Environesia, tepatnya di RW 42, Karangjati, Sinduadi, Mlati, Sleman. Ketua RW 42.

Rahmat Yunus selaku Kepala RW 42,mengungkapkan kebahagiannya karena Environesia dapat berbagi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap agar Environesia semakin maju dan sukses serta dapat kembali berkolaborasi dengan masyarakat di masa depan.

Direktur Utama Saprian, S.T., M.Sc. juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat karena telah menerima keberadaan Environesia di lingkungannya. Ia berharap bahwa Environesia dapat terus hadir dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Dengan rangkaian kegiatan yang meriah, Environesia berhasil merayakan ulang tahun ke-7 dengan penuh kebahagiaan dan makna. Semoga Environesia terus memberikan solusi lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta dapat memperkuat kemitraan dan kontribusinya kepada masyarakat. (admin/dnx)

footer_epic

Ready to Collaborate with Us?

Dengan layanan konsultasi lingkungan dan uji laboratorium yang telah tersertifikasi KAN, Environesia siap menjadi solusi untuk kemudahan dan efisiensi waktu dengan output yang berkualitas